Friday, September 28, 2018

Biografi Singkat: Sultan Thaha Syaifuddin


Sultan Thaha Syaifuddin (1816-1904)
SK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NO. 079/TK/TAHUN 1977
TANGGAL 24 OKTOBER 1977



Sultan Thaha Syaifuddin dilahirkan di Keraton Tanah Pilih, Kampung Gedang, Jambi pada pertengahan tahun 1816. Ketika kecil, beliau biasa dipanggil dengan nama Raden Thaha Ningrat. Ayahnya Sultan Muhamad Fakhruddin dikenal rakyat Jambi sebagai Sultan yang saleh dan besar jasanya terhadap pengembangan agama Islam di Jambi.

Sejak kecil, Raden Thaha Ningrat telah memperlihatkan tanda-tanda kecerdasan dan ketangkasan. Beliau adalah seorang bangsawan yang rendah hati dan suka
bergaul dengan rakyat biasa. Beliau dididik oleh sang ayah dengan ajaran Islam yang ketat sehingga sejak kecil beliau telah kelihatan sebagai seorang anak yang taat beribadah.

Pelajaran tauhid meresap benar ke dalam
jiwanya. Beliau percaya bahwa Allah adalah Maha Kuasa, dan lebih berkuasa dari segala yang berkuasa di dunia ini. Pada pertempuran di Sungai Aro, Sultan Thaha Syaifuddin dengan panglima-panglimanya melarikan diri dan bersembunyi di beberapa tempat dari kejaran Belanda. Sejak terjadinya pertempuran di Sungai Aro itu, jejak Sultan Thaha tidak diketahui lagi oleh rakyat umum, kecuali oleh pembantunya yang sangat dekat. Cara ini mungkin disengaja agar Belanda menduga bahwa Sultan Thaha sudah meninggal dunia atau sebaliknya Belanda yang sengaja menyebarkan berita kematian Sultan Thaha yang sebenarnya masih hidup pada waktu itu.

Sultan Thaha Syaifuddin meninggal pada tanggal 26 April 1904 dan dimakamkan di Muara Tebo.



Sumber:

Said, Julinar dan Wulandari, Triana. 1995. Ensiklopedi Pahlawan Nasional. Jakarta: Sub Direktorat Sejarah Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jendral Kebudayaan.


EmoticonEmoticon