Sultan Agung (1591-1645)
SK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NO. 106/TK/TAHUN 1975
TANGGAL 3 NOVEMBER 1975
Sultan Agung Anyokrokusumo lahir pada tahun 1591 di Yogyakarta. Beliau adalah cucu dari Sutawijaya atau yang lebih dikenal dengan Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram.
Sejak tahu 1613, Sultan Agung berkuasa di kerajaan Mataram. Dengan keagungan dan kebijaksanaannya, beliau berusaha untuk mempersatukan seluruh Jawa. Wawasannya tidak terbatas pada bidang politik dan ekonomi saja tetapi juga pada bidang kebudayaan yang luas dan menjangkau jauh ke depan.
Sultan Agung merupakan putra Indonesia pertama yang menyerang Belanda secara teratur dan besar-besaran. Ketika itu kompeni Belanda telah menguasai beberapa daerah di Indonesia, antara lain Batavia. Hak monopoli dagang yang dituntut Belanda sangat bertentangan dengan pendirian Sultan Agung, apalagi setelah Belanda melakukan perampokan di Bandar Jepara.
Pertentangan antara Mataram dan Belanda ini semakin meruncing hingga peperangan tidak dapat dihindarkan lagi. Dua kali serangan dilakukan oleh pasukan Mataram ke Batavia. Serangan pertama terjadi pada tahun 1628, sayangnya serangan pertama ini mengalami kegagalan. Walaupun gagal dalam serangan pertamanya, Sultan Agung kemudian menyiapkan serangan keduanya. Persiapan serangan kedua ini dilakukan dengan teliti dan seksama. Serangan kedua ini dimulai pada tanggal 22 Agustus 1629, dengan sasarannya adalah benteng-benteng Belanda antara lain Parel, Holland, Robijn, Safier dan Diamant. Sayangnya, serangan kedua ini pun kembali menemui kegagalan.
Sultan Agung wafat pada tahun 1645. Beliau adalah seorang yang anti penjajah dan penganut agama Islam yang taat.
Sumber:
Said, Julinar dan Wulandari, Triana. 1995. Ensiklopedi Pahlawan Nasional. Jakarta: Sub Direktorat Sejarah Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jendral Kebudayaan.
EmoticonEmoticon