Kapitan Pattimura (1783-1817)
SK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NO. 087/TK/TAHUN 1973
TANGGAL 6 NOVEMBER 1973
Thomas Matulessy atau yang lebih dikenal dengan nama Kapitan Pattimura, lahir di Ambon pada tahun 1783.
Pada tahun 1816, Belanda berhasil menguasai daerah Maluku. Sejak itulah, rakyat Maluku mengalami penindasan. Kekayaan Maluku dikuras dan rakyatnya dipaksa untuk bekerja rodi. Oleh sebab itulah, rakyat Maluku kemudian bangkit dan mengadakan perlawanan, dibawah pimpinan Kapitan Pattimura.
Perlawanan pertama terjadi pada tanggal 14 Mei 1817, dimana banyak tentara Belanda yang terbunuh dan berhasil merebut salah satu benteng Belanda (yakni Duurstede). Namun, Gubernur Belanda di Ambon (yakni Mayor Beetjes) kemudian memerintahkan untuk merebut kembali benteng tersebut. Karena adanya bantuan dari luar, maka benteng Duurstede berhasil direbut kembali oleh Belanda.
Di Palu, pasukan Pattimura juga berhasil merebut benteng Hoorn. Hal ini membuat Belanda kemudian melakukan penyerangan untuk merebut kembali benteng tersebut. Dalam penyerangan itu, Belanda juga berhasil menangkap Kapitan Pattimura sewaktu di Siri Sori. Kemudian, Pattimura dibawa ke Ambon.
Belanda kemudian menawarkan kerjasama pada Pattimura namun ditolaknya. Hal ini yang menjadi alasan Pattimura kemudian dijatuhi hukuman mati di tiang gantung oleh Belanda, pada tanggal 16 Desember 1817.
Sumber:
Said, Julinar dan Wulandari, Triana. 1995. Ensiklopedi Pahlawan Nasional. Jakarta: Sub Direktorat Sejarah Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jendral Kebudayaan.
EmoticonEmoticon