Teuku Nyak Arief (1899-1946)
SURAT KEPUTUSAN PRESIDEN RI
NO. 071/TK/TAHUN 1974
TANGGAL 9 NOVEMBER 1974
Teuku Nyak Arief atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Rencong Aceh", dilahirkan pada 17 Juli 1899 di Ulee Lheue, Banda
Aceh. Beliau adalah putera sulung Teuku Nyak Banta. Beliau merupakan Panglima Sagi 26 Mukim (Aceh Besar).
Setelah tamat Sekolah Dasar, beliau melanjutkan di Sekolah Raja (Kweekschool) di Bukittinggi. Kemudian, beliau melanjutkan pendidikannya di Sekolah Pamongpraja (OSVIA), di Serang. Antara tahun 1927-1931, Nyak Arief menjadi anggota Volksraad, disamping jabatannya sebagai Panglima Sagi.
Pada tahun 1942, beliau berhasil menghindar dari penangkapan oleh Kolonel Gosenson. Dengan bantuan para ulama dan hulubalang, terjadilah pertempuran melawan Belanda hingga Jepang mendarat di Indonesia.
Pada masa kependudukan Jepang, beliau diangkat menjadi Ketua Dewan Rakyat Daerah Aceh (Aceh Sanji Kai), sebagai Wakil Ketua Dewan Rakyat Sumatera. Nyak Arief adalah Residen Republik Indonesia pertama untuk
daerah Aceh. Sebagai Staf Umum Komandemen Sumatera, beliau mendapatkan pangkat sebagai Mayor Jenderal Tituler bersama dengan dr. Adnan Kapau Gani.
Beliau meninggal pada 4 Mei 1946 di Takengon (Aceh Tengah).
Sumber:
Said, Julinar dan Wulandari, Triana. 1995. Ensiklopedi Pahlawan Nasional. Jakarta: Sub Direktorat Sejarah Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jendral Kebudayaan.
EmoticonEmoticon