Pancarona Sejarah - Sejarah dapat diartikan dari berbagai segi baik secara etimologi maupun istilah. Dari segi etimologi, terdapat beberapa perbedaan dari para ahli sejarah. Dimana, ada dua pendapat yaitu asal-usul kata dari bahasa Arab atau bahasa Yunani Kuno.
Secara etimologi (asal-usul kata), kata "sejarah" berasal dari bahasa Arab yakni dari kata "syajaratun" (dibaca syajarah"), yang berarti "pohon kayu". Pengertian "pohon kayu" ini dimaknai dengan adanya suatu kejadian yang berkembang/tumbuh dan saling berkesinambungan (kontinuitas).
Namun, terdapat beberapa peneliti yang beranggapan bahwa arti kata "syajarah" tidaklah sama dengan kata "sejarah". Karena sejarah tidak hanya bermakna sebagai "pohon keluarga" atau silsilah (asal-usul garis keturunan). Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa antara kata "syajarah" dengan kata "sejarah" saling berhubungan. Dimana, seseorang yang mempelajari sejarah
tertentu pasti akan berkaitan dengan cerita, silsilah, riwayat dan asal-usul tentang seseorang atau kejadian (Sjamsuddin, 1996: 2).
Selain dari kata "sejarah", terdapat pula pengertian "sejarah" yang dipahami dari alih bahasa Inggris yakni "history". Dimana, kata "history" ini bersumber dari bahasa Yunani Kuno "historia" (dibaca "istoria"), yang berarti "belajar dengan cara bertanya-tanya". Kata "historia" ini diartikan sebagai pertelaan mengenai gejala-gejala (terutama hal ikhwal manusia) dalam urutan kronologis (Sjamsuddin dan Ismaun, 1996: 4).
Setelah menelusuri arti "sejarah" yang dikaitkan dengan arti kata "syajarah" dan dihubungkan pula dengan arti kata "historia", maka dapat disimpulkan bahwa arti kata sejarah sendiri mempunyai makna sebagai cerita, atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu.
Sunnal dan Haas (1993: 278) menyatakan bahwa "history is a chronological study that interprets and gives meaning to events and applies systematic methods to discover the truth". Sedangkan Carr (1985: 30) menyatakan bahwa "history is a continous process of interaction between the historian and his facts, and unending dialogue between the present and the past". Kemudian, Depdiknas mengartikan sejarah sebagai mata pelajaran
yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini
(Depdiknas, 2003: 1).
Walaupun terdapat perbedaan pendapat mengenai arti sejarah, namun yang jelas kata kuncinya bahwa sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah, mapun cerita yang
benar-benar telah terjadi pada masa lalu.
Referensi:
1.) Carr, E.H. 1985. What Is History ?. Harmondsworth, Middlesex, England:
Penguin Books, Ltd.
2.) Sjamsuddin, Helius. 1996. Metodologi Sejarah, Jakarta: Depdikbud, Proyek
Pendidikan Tenaga Akademik.
3.) Sunal, C.S. dan Haas, M.E. 1993. Social Studies and The Elementary/Middle
School Student, Harcourt Brace Jovanovich, Orlando: Holt, Rinehart and
Winston, Inc.
EmoticonEmoticon